Pengaruh Temperatur Terhadap Reaksi Fosfonat dalam Inhibitor Kerak pada Sumur Minyak
Oleh : Asnawati
Tahun
Terbit Jurnal : Jurnal ILMU DASAR, Vol.2 No.1, 2001 :20
PENDAHULUAN
Salah satu cara untuk mencegah terbentuknya kerak diladang-ladang minyak adalah dengan menginjeksikan bahan-bahan kimia pencegah kerak (scale inhibitor) ke dalam air formasi. Prinsip kerja dari scale inhibitor yaitu pembentukan senyawa kompleks (chelat) antara scale inhibitor dengan unsur-unsur pembentuk kerak.
Bahan dan Alat
Bahan-bahan kimia yang digunakan dalam penelitian ini adalah : asam askorbat, asam sulfat, natrium hidroksida, antimonil potasium tartrat, amonium molibdat, phenolftalen dan amonium persulfat. Sedangkan alat yang digunakan : spektronik 1201 dan seperangkat peralatan gelas.
Penyediaan Sampel
Sampel yang dianalisa dibagi menjadi 3 bagian :
1. Sampel bahan kimia (chemical) yang belum
dinjeksikan ke dalam sumur minyak. Bahan
kimia yang diambil merk Jet-Cote 592 dan
Servo-UCA 301.
2. Sampel air formasi dari sumur yang
diinjeksi dengan 2 macam bahan kimia di
atas.
3. Sampel air formasi dari sumur yang tidak
diinjeksi
dengan scale inhibitor
Dalam penelitian ini dipakai metoda asam askorbat secara spektrometri. Konsentrasi fosfat total (ortofosfat total) ditentukan dengan merubah semua fosfor ke dalam bentuk ortofosfat dengan cara destruksi (digestion) menggunakan amonium persulfat sebagai oksidator, sedangkan untuk penentuan fosfat saja tidak dilakukan destruksi.
Dalam metoda asam askorbat, amonium molibdat dan potasium antimonil tartrat bereaksi dengan ortofosfat dalam media asam membentuk asam pospomolibdat dan kemudian direduksi menjadi kompleks molibdat oleh asam askorbat. Pengaruh temperatur terhadap perubahan fosfonat menjadi fosfat ditentukan dengan menvariasikan temperatur antara 100-210°F dan kandungan fosfonatnya ditentukan dengan cara merubah semua fosfor ke dalam bentuk ortofosfat.
HASIL
DAN PEMBAHASAN
Untuk
mengetahui kandungan fosfonat dalam sumur minyak, dilakukan analisis fosfat dan
fosfat total yang terdapat dalam air formasi yang telah diinjeksi dengan scale
inhibitor.
Hasil analisis menunjukkan bahwa kandungan fosfat tidak sama
setiap waktu, hal ini sangat dimaklumi bahwa sampel yang diambil merupakan
sampel yang mengalir. Air yang bercampur dengan minyak ini dihisap oleh pompa
dari dalam tanah yang komposisi kimianya tidak sama. Fosfonat yang telah
berubah menjadi fosfat dalam air formasi dihitung dengan mengurangi kandungan
fosfat total dengan fosfat.
Temperatur mempengaruhi perubahan fosfonat menjadi fosfat dimana perubahannya semakin besar dengan semakin naiknya temperatur. Scale inhibitor Servo UCA-301 dan Jet Cote-592 lebih baik digunakan pada temperatur dibawah 200°F. Perubahan fosfonat yang terjadi di dalam air formasi sebesar 5,99% dan 8,36% untuk Servo- UCA 301serta 6,13% dan 8,24% untuk Jet-Cote 592.
DAFTAR PUSTAKA
· 1. Buzalmi, 1990. Perbandingan Efektifitas Kerja
antara Scale inhibitor Perdagangan dengan
Scale inhibitor Buatan Sendiri dalam
Mencegah Terbetuknya Kerak pada Pipa
Saluran Minyak PT CPI Duri, Jurusan
Kimia Universitas Riau, 61.
· 2. Cowan, J.C. and D.J. Weintritt, 1976. Water-
Formed Scale Deposit. Houston, Texas,
Gulf Publishing Co., 1-484.
· 3. Koesoemadinata, R. P. Geologi Minyak dan Gas
Bumi. Edisi 2. Penerbit ITB Bandung,44-47.
· 4. Lalicker G.G., 1959. Principles of Petroleum
Alaerts G., Sri, S.S., 1984. Metoda Penelitian
Air. Penerbit Usaha Nasional Surabaya
Indonesia, 231-244.
http://jurnalkimia.blogspot.com/2009/04/pengaruh-temperatur-terhadap-reaksi.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar