Kamis, 30 April 2015

Artikel Kimia



Intalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)





Pengertian IPAL
IPAL adalah suatu perangkat peralatan teknik beserta perlengkapannya yang memproses / mengolah cairan sisa proses produksi pabrik, sehingga cairan tersebut layak dibuang ke lingkungan. Tujuan diadakannya IPAL yaitu untuk menyaring dan membersihkan air yang sudah tercemar  baik dari domestik maupun bahan kimia industri.

Manfaat IPAL
IPAL itu sangat bermanfaat bagi manusia serta makhluk hidup lainnya, natara lain:
1.      Mengolah Air Limbah domestik atau industri, agar air tersebut dapat di gunakan kembali sesuai kebutuhan masing-masing
2.      Agar air limbah yang akan di alirkan kesungai tidak tercemar
3.      Agar Biota-biota yang ada di sungai tidak mati


Proses Kerja IPAL
            Sebelum menuju proses pengolahan inti maka perlu dilakukan proses pengolahan pendahuluan ( Pre Treatment ) yaitu pembersihan pada air limbah  agar mempercepat dan memperlancar proses pengolahan selanjutnya.

Proses selanjutnya adalah menghilangkan zat padat yang terapung dengan melewatkan air limbah melalui screen (saringan).
Proses selanjutnya adalah air limbah dari septictank maupun dari Bak Pengumpul Utama disalurkan ke reactor IPAL. Didalam reactor inilah terjadi proses pengolahan utama/inti.

Dalam reactor tersebut dibagi menjadi beberapa bagian proses.  Adapun proses tersebut adalah :
1.      Proses Anaerobic
2.      Proses Aerobic
3.      Proses Filtrasi
4.      Proses Disinfektan / Chlorinasi

1. Proses Anaerobic
            Proses anaerobic adalah suatu proses pengolahan air limbah yang tidak memerlukan bantuan oksigen dalam proses pengolahannya. Dimana dalam reaktor telah didesign sedemikian rupa dengan menggunakan media tube settler dan pengaturan flow / alur didalam kompartement sesuai design untuk mencapai hasil yang diharapkan. Pada phase anaerobic ini mampu mereduksi kandungan BOD dengan effisiensi hingga mencapai 60% - 80%.

2. Proses Aerobic
            Proses aerobic pada system ini merupakan kelanjutan dari proses anaerobic, dimana dalam proses aerobic pengolahan air limbah ini diberikan aerasi dengan cara membubuhkan oksigen ( O2 ) dengan menggunakan

pembangkit oksigen berupa submersible aerator yang bekerja menggunakan tenaga listrik.
Dalam kompartement aerasi ini proses pemberian oksigen dibantu dengan menggunakan satu ataupun dua unit submersible aerator yang bekerja secara bergantian secara otomatis sesuai dengan setting yang dikehendaki.

3. Proses Filtrasi
            Proses selanjutnya yaitu proses filtrasi / penyaringan, dimana pada tahapan ini selain menurunkan kandungan solid juga menurunkan NH4. Adapun media penyaringan menggunakan komposisi dari batu silica.

4. Proses Disinfektan / Chlorinasi
            Setelah melalui proses filtrasi dilanjutkan dengan proses pembubuhan chlorine yang mempunyai fungsi membunuh/melemahkan bakteri dan virus sebelum dibuang kebadan air buangan. Pembunuhan bakteri bertujuan untuk mengurangi atau membunuh mikroorganisme pathogen yang ada didalam air limbah. Proses pembubuhan chlorine dengan menggunakan bantuan pompa dosing yang bekerja secara elektris.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar