Manajemen
atau pengelolaan dan penanganan bahan kimia berbahaya dan beracun atau lebih
populer dengan istilah B3 dalam rangka keselamatan dan kesehatan kerja,
merupakan aspek yang sangat penting yang perlu mendapat perhatian. Banyak
terjadi kecelakaan dalam industri yang disebabkan karena ketidak-tahuan
operator ataupun pekerja dalam mengenali dan menangani B3 tersebut.
Kita sangat
perlu mengetahui pengaruh bahaya dan racun dari B3 tersebut. Pengaruh B3 tersebut
antara lain: dapat menimbulkan kebakaran, ledakan, keracunan, dan iritasi pada
permukaan atau bagian tubuh
Banyak
sekali aspek keselamatan yang perlu diperhatikan untuk mencegah terjadinya
kecelakaan. Dari seluruh aspek tersebut selalu melibatkan tiga komponen yang
saling berkaitan yakni manusia, prosedur/metode kerja, dan peralatan/ bahan.
Faktor penyebab kecelakaan kerja berdasarkan data yang dikumpulkan oleh sebuah
perusahaan perminyakan di Indonesia dapat dilihat pada Gambar 2.
Sikap dan
tingkah laku pekerja sebagai faktor penyebab terjadinya kecelakaan kerja antara
lain karena :
a. Keterbatasan pengetahuan/ keterampilan pekerja.
b. Lalai dan ceroboh dalam bekerja.
c. Tidak melaksanakan prosedur kerja sesuai dengan petunjuk yang diberikan.
d. Tidak disiplin dalam mentaati peraturan keselamatan kerja termasuk pemakaian alat pelindung diri.
a. Keterbatasan pengetahuan/ keterampilan pekerja.
b. Lalai dan ceroboh dalam bekerja.
c. Tidak melaksanakan prosedur kerja sesuai dengan petunjuk yang diberikan.
d. Tidak disiplin dalam mentaati peraturan keselamatan kerja termasuk pemakaian alat pelindung diri.
Namun,
Mengingat faktor terbesar penyebab kecelakaan kerja adalah faktor manusia, maka
usaha untuk meningkatkan keselamatan dan kesehatan kerja perlu diarahkan pada
peningkatan pembinaan rasa tanggung jawab, sikap dalam bekerja dan peningkatan
pengetahuan tentang pentingnya keselamatan dan kesehatan kerja.
Penerapan
pengolahan limbah B3 di Industri dapat dilihat di PT. Toyota Motor
Manufacturing Indonesia yang melakukan manajemen pengelolaan limbah B3 dengan
baik sehingga tidak mencemari lingkungan.
PT. Toyota
Motor Manufacturing Indonesia adalah perusahaan yang bergerak di bidang
industri pembuatan komponen/perakitan kendaraan bermotor roda empat merk
TOYOTA, dan perlengkapan mesin pengolah/pengerjaan logam. PT. Toyota Motor
Manufacturing Indonesia menghasilkan limbah bersifat berbahaya dan beracun dari
kegiatan proses produksi dan berpotensi menjadi pencemar bagi lingkungan jika
tidak dikelola dengan baik. Limbah B3
yang dihasilkan oleh PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia adalah sludge
IPAL, kerak cat/sludge painting, phosphat sludge, thinner bekas, oli bekas, aki
bekas, majun bekas, lampu TL bekas, kemasan bekas B3 (kaleng cat,jerigen,
kaleng thinner, drum), abu insinerator, dan limbah poliklinik.
Pengelolaan
limbah B3 yang dilakukan PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia meliputi:
- Reduksi
- Pengelolaan Internal
- Pewadahan dan Pengumpulan
- Penyimpanan Sementara
- Label dan simbol
- Pengangkutan
- Outplant Treatment
- Perizinan dan Pengawasan
- Pemanfaatan
- Biaya
Prinsip
utama dalam sistem manajemen B3 meliputi perencanaan, pengorganisasian,
pelaksanaan, dan pengendalian yang berupa pengawasan.
Pengadaan B3
perlu perencanaan yang baik dan benar untuk menghindari penumpukan dan
penggunaan yang tidak benar yang berpotensi untuk terjadinya kecelakaan.
Pengadaan B3 harus disesuaikan dengan kebutuhan terhadap kegiatan yang akan
dilaksanakan, selain itu harus memperhatikan stok yang masih ada. Untuk itu perlu
adanya pembuatan kartu stok sebagai kontrol dalam menyusun rencana kebutuhan
bahan kimia dan identifikasi status bahan yang masih ada. Selain itu juga
dilakukan klasifikasi terhadap bahan yang akan diadakan sehingga dalam
pengelolaan maupun penyimpanan dilakukan sesuai persyaratan yang telah
ditentukan.
Sumber
Referensi:
1.
Puspitadewiwidayat.blogspot.com
2. Jurnal MANAJEMEN BAHAN KIMIA BERBAHAYA DAN BERACUN SEBAGAI UPAYA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA SERTA PERLINDUNGAN LINGKUNGAN oleh Nur Tri Harjanto, Suliyanto, Endang Sukesi I. Pusat Teknologi Bahan Bakar Nuklir – BATAN
3. Jurnal PENERAPAN PENGELOLAAN LIMBAH B3 DI PT. TOYOTA MOTOR MANUFACTURING INDONESIA Oleh Cesar Ray Ratman dan Syafrudin. Alumni Program Studi Teknik Lingkungan FT UNDIP Program Studi Teknik Lingkungan FT UNDIP, Jl. Prof. H. Sudarto, SH Tembalang Semarang,
2. Jurnal MANAJEMEN BAHAN KIMIA BERBAHAYA DAN BERACUN SEBAGAI UPAYA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA SERTA PERLINDUNGAN LINGKUNGAN oleh Nur Tri Harjanto, Suliyanto, Endang Sukesi I. Pusat Teknologi Bahan Bakar Nuklir – BATAN
3. Jurnal PENERAPAN PENGELOLAAN LIMBAH B3 DI PT. TOYOTA MOTOR MANUFACTURING INDONESIA Oleh Cesar Ray Ratman dan Syafrudin. Alumni Program Studi Teknik Lingkungan FT UNDIP Program Studi Teknik Lingkungan FT UNDIP, Jl. Prof. H. Sudarto, SH Tembalang Semarang,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar